Senin, 30 Oktober 2017

Puisi Rintik Air Membawa Rasa Rinduku Padamu

Rintik Air Membawa Rasa Rinduku Padamu

Ingatkah ketika hujan membelai mesra pipi ini.
Ingatkah ketika angin menyelinap di sekelumit hati.
Ingatkah ketika waktu yang tak mau di ajak kompromi.

Masih ingatkah kau, dengan itu semua.
Jika kau tidak ingat, maka aku akan berkata.

Siapa sebenar nya engkau.?
Begitu ganas,
Menyiksa ku tanpa puas.

Jiwa ini tlah kau remukan,
Hati ini tlah kau hancurkan,
Badan ini tlah kau campakkan,
Mau berkata apalagi kau.?

Ingin berkata : ini awal dari segalnya.
Ingin berkata : ini takdir yang Tuhan punya.
Ingin berkata : biarkan waktu menjawab semuanya.

HAHAHA, HAHAHAHAHA.

Sekali lagi ku katakan : aku hanya ingin Tertawa agar hatiku mati rasa akan luka.

Cak Edi
.
.
.
______________
30 Oktober 2017

by, cak edi

Minggu, 29 Oktober 2017

Puisi Tikaman Masa Lalu

Tikaman Masa lalu

Sambut la tangan ini,
Agar kau mengerti akan rasa rindu.
Genggam la tangan ini,
Agar tak ada kata sedih dalam hidup mu.
Kecup la tangan ini,
Agar kau tak bimbang dalam langkah mu.

Ingin rasanya...
Aku yang meraih, menggenggam dan mengecup tangan mungil mu itu.

Namun....
tangan ini terasa kaku,
mulut ini seperti membisu,
Jari-jari ini bergerak tak menentu.

Ini semua karna....
hati yang masih sendu akan luka di masa lalu.

Cak edi
_________________
29 Oktober 2017

Minggu, 22 Oktober 2017

Selasa, 10 Oktober 2017

Puisi Cinta

Belajar lupa akan luka

Aku duduk terdiam di tengah keramaian.
Menatap secangkir kopi yang enggan berbicara.
Entah mengapa ia diam membisu seribu bahasa.
Apakah ia juga tau akan Luka dan kesedihan ku ?

Aku dan kopi, bersamaan membisu.
Membisu ingin meraih kenangan dalam lamunanku.
Kenangan ketika kau hapus air mataku dan kau obati luka ku.
Kenangan ketika kau hibur diriku disaat ku terpuruk sendu.
Kenangan ketika kau mengalah dalam perdebatan panjangku.

Tetapi... kali ini kau lukai lagi dan kau paksa air mata ku menetes kembali.
Terkadang ...
Kau hapus air mata ku dan kau obati luka ku.
Aku pernah berharap aku bisa membencimu dan  melupakan tentangmu.
Namun itu semua sia-sia.
Kenangan itu slalu hadir dalam lamunanku.
Lamunan panjang yang membawaku dalam sendu.

Tolong.. tolong ajari aku melupakanmu agar aku tak mengenal air mata dan kesedihan.
Dan kini aku hanya ingin tertawa agar hatiku mati rasa akan luka.

"Salam kasih setulus hati"
_________________________
Edi mulyanto
10 Oktober 2017